
Film indonesia terbaru " Cinta Setaman " directed by from the award winning filmmaker " Harry Dagoe ". Begitulah opening film ini yang dibintangi 27 pemain film top indonesia...
Strategi yang bagus untuk menarik film tersebut untuk ditonton, tp sayangnya itu tidak berhasil, tanggal 16 oktober kemarin saya menyempatkan diri untuk menonton di hari pertama peluncuran film yang katanya " It's Indonesian Grande " ini, disalah satu bioskop di Surabaya. Alhasil saya pembeli tiket pertama untuk film tersebut, ( Horee... tp ga dapet hadiah kok >,< ) dan setelah saya tunggu-tunggu ternyata 5 penonton saja yang menonton hari itu, but its okey, lumayan anggep aja pemutaran film pribadi.
Film ini bercerita tentang 8 cerita yang berbeda,
cerita pertama, berkisah tentang anak kecil yang tiap harinya harus bekerja keras untuk mengejar mimpinya menjadi pemain sepatu roda internasional, tapi mimpinya itu tergoyahkan ketika ia melihat seorang perempuan cantik hingga ia jatuh cinta....
cerita kedua, kakak beradik penjual VCD bajakan yang mulai kurang akur hubungannya karena sang adik mulai menghabiskan uangnya hanya untuk membeli segelas kopi di cafe " Stirbucks "...
Cerita ketiga, seorang anak PSK yang mencintai guru PMP nya, dan untuk menarik perhatian gurunya ia menggunakan " cara " yang sama yang digunakan ibunya untuk menggaet lelaki...
Cerita keempat, kisah seorang Jepang yang haus untuk mencari cinta sejati, hingga ketika ia datang ke indonesia ia bertemu dan jatuh cinta kepada gadis pemandu karaoke, hingga ia memutuskan untuk tinggal di Indonesia dan menikahi gadis itu, namun kenyataan berkata lain...
Cerita Kelima, sutradara televisi yang ideologis yang berusaha untuk menjalani hidup dengan tekanan ekonomi keluarga yang kurang dan tekanan pekerjaan yang selalu mengganggu hidupnya...
Cerita Keenam, seorang wanita muslim yang berusaha memegang teguh kaidah ajaran agamanya ketika menghadapi masalah hidup yang menghimpitnya, masalah pekerjaannya sebagai pemilik sekolah TK, anak lelakinya yang suka mencuri, dan terakhir ia harus menerima kalau ia akan dipoligami...
Cerita ketujuh, mantan sopir jepang yang mempertahankan loyalitas kepada tuannya dengan selalu dengan baik menjaga pemberian tuanya yaitu sebuah ikan arwana, bahkan ketika ikan tersebut ditawar untuk dibeli dengan sejumlah uang yang besar ia tetap menolaknya...
Cerita kedelapan, wanita pedagang kain yang bermimpi untuk naik haji, namun ketika mimpinya itu disokong oleh anak lelakinya ia menemukan kenyataan lain, anaknya seorang gay dan biaya naik haji tersebut diperolah anaknya dari pekerjaannya menjual diri...
Film yang berdurasi 90 menit ini merupakan 90 menit penghukuman saya karena melupakan titah mama untuk pulang dan tidak pergi setelah pulang kerja, ceritanya terkesan dipaksakan karena banyaknya cerita dan sedikitnya waktu hingga mungkin sutradara melupakan bahwa cerita memiliki 3 bagian, awal, inti dan akhir, padahal isu cerita yang diberikan memang bagus. Tiap adegan scene diberikan dengan jujur tanpa unsur keindahan sinematografi sedikitpun walaupun saya menyadiri film ini ingin menceritakan kejadian yang sungguh-sungguh terjadi di masyarakat.
Terus terang film ini memang sudah saya tunggu berbulan-bulan yang lalu namun mungkin saya terlalu high expectation bahwa film ini akan sama kualitasnya seperti berbagi suami atau perempuan punya cerita, tp kenyataan berkata lain. Mungkin Harry Dagoe perlu agak mengendalikan diri untuk tidak mengatakan dirinya " the award winning filmmaker ".....