Jumat, 13 Februari 2009

Love You...

Tak ada kata untuk diucapkan, tak ada hadiah untuk diberikan Hanya getaran cinta yang aku dengungkan, untuk kau rasa....


" Happy Valentine Day "
may all of u blessed with the love from everybodies around you
Read More..

Senin, 09 Februari 2009

Sepuluh ( February 2009 )

" Mencari Kesempurnaan Cinta dalam Ketidaksempurnaan Hidup "

Mungkin itu lah pesan yang ingin disampaikan film berjudul " sepuluh " ini yang lumayan terkesan cheesy buat saya, dan mungkin juga kalaupun ada penghargaan teaser terbaik, film ini layak mendapatkannya. Iming2 teaser yang menyentuh dan issue yang menarik mampu membawa saya untuk menonton film ini.

Berawal dari dua cerita yang berjalan terpisah, seorang wanita bernama Yanti ( Rachel Maryam ) yang secara " misterius " anaknya dicuri oleh ayahnya sendiri dan secara misterius juga dititipkan kepada sindikat penjualan organ illegal yang berkedok sebuah panti kumpulan anak-anak jalanan. Dalam perjuangannya menemukan anaknya kembali tak mudah ia jalani, karena yanti harus dipenjara karena tuduhan pengedar narkoba yang notabene dilakukan oleh suaminya sendiri, namun sesudah keluar dari penjara, secara " kebetulan " ia bertemu dengan anaknya yang telah menjadi pengamen jalanan...

Disisi lain ada seorang Ayah bernama Thomas ( Ari Wibowo ) berjuang keras untuk kehidupan anaknya yang membutuhkan cangkok jantung dengan golongan darah AB yang sangat susah untuk dicari pendonornya, dengan segala cara thomas lakukan, hingga membawanya kepada jaringan penjual organ ilegal dan bersedia membeli jantung ( nyawa ) seorang anak jalanan yang bernama monky yang secara " kebetulan juga anak dari ibu Yanti yang masih mencari anaknya yang hilang...

Terlepas dari sang sutradara Henry Riady yang masih berumur belia ( 19 tahun ), film ini dihadirkan dengan penuh adegan " kebetulan " seolah kita akan disajikan cerita dengan penuh tanda tanya dan serba kebetulan, tak sampai disitu pada bagian akhir cerita puncak dari " kebetulan " yang diagung-agungkan disepanjang film terjadi juga ketika Yanti mengetahui jika monky itu anaknya, dan telah dijual nyawanya untuk donor organ ilegal, ia mengejarnya sampai ke rumah sakit dan bertemu dengan Thomas yang ternyata merupakan cinta lamanya, di situ juga Yanti mengetahui bahwa anaknya monky membutuhkan cangkok ginjal dan anak Thomas membutuhkan cangkok jantung dengan golongan darah yang sama... pilihan seperti apa yang akan dilakukan oleh yanti? akankah ia mengorbankan anaknya demi cintanya ataukah mengorbankan cintanya untuk anak yang selama ini terbuang?

Saya sampai bingung, bagaimana film yang dibuat dengan biaya luar biasa ( 12 Milyar ) ini hanya menyediakan sebuah cerita yang nggak believeable lengkap dengan " kebetulan - kebetulan " nya yang mungkin akan banyak saya lihat di sinetron-sinetron. Kelemahan utama dari film ini menurut saya adalah lemahnya pesan yang bisa disampaikan lewat film ini melalui issu yang diambil, bahkan film ini tidak mampu mengatakan apapun soal issu anak jalanan dan perdagangan organ illegal, apadahal menurut saya film ini akan menjadi luar biasa jika kedua issu yang diangkat film ini bisa ditonjolkon tetapi henry riady seolah-olah hanya memakainya sebagai latar belakang cerita biar terkesan film brilliant saja ditambah unsur-unsur promosi iklan yang dimasukkan kedalam film makin membuatnya menjadi sangat chessy...

Comebacknya Ari Wibowo berakting mungkin membuat para ibu menjerit gemas tapi membuat saya menahan sakit leher karena bosan melihat mas ari berakting layaknya ia berakting dalam sinetronnya " tersanjung ". Namun dari semua kefatalan yang dilakukan pada film ini, saya masih tetap impress with this golden girl Rachel Maryam, saya pun tak bisa berkata apapun tentang akting nya selain " this girl is so brilliant ".

Akhir kata, sangat disayangkan dengan issu cerita yang sangat bagus film ini gagal memberikan misi pada issu yang diangkat... Not really good, tapi jika sahabat blogger ingin menyaksikan kebetulan-kebetulan yang menarik silahkan pergi ke bioskop-bioskop terdekat...
but all i can say is... " Just Skip it!!! "
Read More..

Kamis, 05 Februari 2009

Pintu Terlarang ( 2009 )

Pintu terlarang yang diputar perdana 22 January kemarin ini mungkin menjadi film dengan harga tiket termahal yang pernah saya tonton, karena saya terlalu excited untuk nonton film ini pada gala perdananya ( kabar burung berhembus, tayangan di gala perdana scene tak terlalu banyak dipotong sensor ) hingga tak sadar saya melanggar marka jalan dan akhirnya dengan sedikit negosiasi + uang Rp. 20.000 akhirnya saya lolos dengan gelar " negotiator terbaik ".

Kembali ke Film, pintu terlarang bercerita tentang seorang pematung terkenal bernama Gambir ( Fachri Albar ) dengan hidupnya yang sangat sempurna dan dikelilingi oleh orang-orang yang sangat mengasihinya mulai mendapatkan gangguan dalam hidupnya ketika ia mendapatkan pesan misterius permintaan tolong seorang anak laki-laki hingga membawanya kepada sebuah gedung bernama " Herosase " yang menyediakan acara telivisi illegal yang menempatkan kamera tersembunyi dirumah orang-orang, disana ia akan mendapatkan jawaban-jawaban atas banyak misteri yang tidak diketahui olehnya termasuk kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh orang-orang disekelilingnya....

Film thriller kedua dari Joko Anwar setalah pada tahun 2007 kemarin menghadirkan film "Kala" dengn genre yang sama. Ketegangan dan adegan eksekusi kematian ala kill bill dengan sinematografi yang hebat, sedikit lebih bisa diterima dari kekakuan "Kala". Film mindfuck ini membuat kita berpikir pada tiap scene dengan dialog yang kaku membuat kemisteriusan film ini terasa. Dilengkapi dengan twist-twist cerita yang mengejutkan dan keindahan gambar film ini menghadirkan sesuatu yang spesial dengan kualitas yang luar biasa.

Ketika Nia Dinata sibuk dengan issue perempuan, riri riza dengan adaptasi tetralogi novel dan hanung bramantyo dengan film religinya, sutradara muda berbakat Joko Anwar masih sibuk dengan dunia ciptaanya yang mengagumkan.... Walaupun saya tidak seberapa suka dengan cerita fiktif namun kepandaian cerita film ini patut diacungi jempol dan mampu membawanya kepada KruciaL's Movies Pick....

3/5
Read More..

Rabu, 21 Januari 2009

Perempuan Berkalung Sorban (2009)

Akhirnya berkesempatan kembali ke rumahku, kembali ke movie_view.... Saya sangat bahagia sekali ketika pada awal tahun ini saya disuguhkan dengan film yang sangat luar biasa, 15 Januari 2009 kemarin sutradara tebaik 2005 dan 2007 piala citra Hanung Bramantyo mempersembahkan film religi ke 2 nya dengan " Perempuan Bekalung Sorban ". Tidak seperti film religi pertamanya yang "ngecap" kali ini cerita filmnya lebih membumi dengan cerita yang masuk akal.


Diawali dengan adegan berkuda tokoh utama dengan gelegar musik ala adegan peperanagn dalam film kolosal china, film ini mampu membuat saya bingung dengan maksud dari kedua unsur film yang disajikan diawal itu. Cerita berawal dari pemikiran annisa ( Revalina S Temat ) yang berpendapat bahwa islam tidak adil pada wanita karena kaidah-kaidah islam konservatif yang sejak kecil diajarkan padanya di pesantren dirasanya membelenggu hak perempuan. Hingga dalam perjalanannya mengubah pemikiran2 islam yang konserfatif tak mudah ia jalani, berselisih paham dengan sang ayah ( Joshua Pandelaki ) hingga berpisah dengan dua orang yang paling mengerti tentangnya, ibu ( Widyawati ) dan " lek " Kudhori ( Oka Antara ), bahkan ia harus menikah dengan orang yang tak dicintainya dan mengalami kekerasan, pelecehan seksual dan poligami tanpa bisa melawan karena kodrat perempuannya. Dalam perlawanan untuk membuat dirinya bebas harus rela ia bayar dengan sangat mahal...

Widyawati memerankan peran seorang ibu sangat membuat saya terkagum dengan beliau, sekarang saya jadi mengerti kenapa ibu saya begitu nge-fans sama beliau. Soal scoring, seperti yang saya jelaskan diawal, sempat membuat saya agak bingung tentang tema religi dengan musik yang bergenderang bak sebuah perang, seiring berjalannya film penonton akan mengerti bahwa scoring yang seperti itu melambangkan sebuah perang tokoh utama dengan tradisi konserfatif lingkungannya. Sinematografi sangat baik dibanding dengan film religi sebelumnya dengan setting daerah Jawa Timur pesisir ditahun 90 an. Ga bakal nyesel bwat sahabat blogger nonton film ini... ^^

Well, no critics for this movie... dan jauh lebih baik dari film kancut ayat-ayat cinta ( sorry jika anda termasuk dalam 3.8 juta penggemar film ini ) walaupum saya juga bisa memastikan bahwa film ini ga akan mampu menghadapi kesuksesan film AAC tapi film ini berhak masuk dalam KruciaL's Movies Pick....



2/5

Read More..

Jumat, 26 Desember 2008

zZz... iT's sEnsItivE...


Selama bulan Desember ini saat saya berusaha berkunjung ke beberapa rumah sahabat sekalian, perasaan ini menjadi sangat damai dengan banyak topik soal keindahan natal yang sahabat tuturkan dalam keindahan tulisan... Perayaan natal keluarga [disini] dan bahkan liburan natal dengan keluarga [disini], sehingga membuat saya semakin bersyukur bahwa natal tahun ini selain hampir tidak terdengar berita keributan ( terror ) tapi membawa kebahagian yang luar biasa bagi semuanya.

Tapi tak berhenti disitu, seperti kata kak nita bahwa dalam hidup ini selalu ada dualitas dalam segala hal, ada baik ada buruk, ada tawa ada sedih semuanya itu merupakan bagian untuk keseimbangan hidup. Begitu juga yang saya rasakan, selain damai dihati menyimak cerita bahagia tradisi dan liburan natal keluarga, saya juga sedih ketika membaca tulisan mbak dian ( guru saya di dunia blogger ) dan acy ( sahabat blogger )....

Saya sempat bingung dengan tulisan mereka saat itu, bukannya saya tidak mendukung tentang kebebasan dalam menulis tapi ada baiknya hal-hal yang berhubungan dengan agama yang sensitif tidak diceritakan kepada umum seperti keputusan untuk pindah kepercayaan, kenapa saya bisa bilang seperti itu, karena pengakuan2 seperti itu akan menimbulkan kesan kepada semua orang bahwa agama yang ini lebih baik dari yang lainnya.... sebagai contoh ketika kita dihadapkan pada 2 hal yang berbeda dan yang kita pilih adalah pastinya pilihan yang lebih baik dari pilihan yang lainnya.

Keputusan untuk memeluk kepercayaan merupakan hubungan pribadi kita dengan Tuhan, tiap kepercayaan pastinya mengajarkan hal yang benar kepada umatnya dan kebenaran didunia ini mutlak adanya jadi buat apa kita mengatakan kepercayaan orang lain itu salah ataupun haram... Dualisme dalam hidup itu sudah biasa, pro dan kontra selalu ada dalam diri namun yang bisa dibedakan adalah jumlah kuantitasnya, bagaimana sebisa mungkin meminimalisasi kontra sehinggal memaksimalkan pro untuk pengaruh yang lebih baik pada manusia lainnya...

ps: tanpa bermaksud menyudutkan tulisan guru saya dan sahabat saya... ^^v, saya mengetahui kedua sahabat tidak bermaksud tidak baik dengan tulisan mereka...
Read More..

Sabtu, 13 Desember 2008

pErLukaH eTika dLm mEmbeRi ?


Saya meyakini bahwa setiap manusia punya keinginan untuk memberi, terus terang saja walaupun saya jarang sekali memberi, saya selalu berusaha menyempatkan diri untuk melakukan hal baik itu dan merindukan saat-saat melegakan dalam hati saat memberi. Tapi bagaimana jika memberi itu memerlukan etika?


Seorang sahabat saya pernah mengatakan bahwa memberi itu juga harus memperhatikan siapa yang harus kita beri, jangan sampai niat baik kita bisa disalah artikan sebagai penghinaan atau pelecehan terhadap orang yang kita bantu, awalnya saya berpendapat jika kita ingin memberi kita tidak perlu memikirkan orang lain karena jika segala sesuatu dilakukan dengan niat baik akan menjadi sesuatu yang baik pula.


Tetapi pandangan saya itu berubah kerika saya teringat kejadian bencana tsunami di aceh pada tahun 2004 lalu, ketika itu semua masyarakat Indonesia berbondong-bondong memberikan sumbangan, ketika itu ditemukan kasus sumbangan berupa pakaian ternyata tidak layak pakai sehingga menjadi sampah yang menimbun dan menimbulkan masalah baru... Saya yakin bahwa hal itu bukan sengaja dilakukan oleh para pemberi tapi semuanya dilakukan hanya untuk bertujuan membantu namun dalam prosesnya yang tidak tepat sehingga menimbulkan hal yang tidak baik.


Sebenarnya dalam hal memberi ini setiap orang bebas menjadi apa saja, apakah ia menjadi seorang pemberi yang cuek ataukah menjadi seorang pemberi yang selalu memperhatikan etikanya, dan saya rasa keduanya tetap sah-sah saja dilakukan oleh sang pemberi. Tetapi alangkah lebih baiknya jika niat baik kita dalam memberi akan menghasilkan sesuatu yang baik pula kepada orang lain bukan malah berkesan buruk pada sang penerima...


Dan pada akhirnya niat baik dengan ketepatan akan menghasilkan hal yang baik pula bagi orang lain dan diri sendiri.
Read More..

Senin, 24 November 2008

bRutaLLy rOmaNtiC...

Salah satu film terbaik 2008 yang akan saya review kali ini berasal dari genre film cinta, brutally romantic lebih tepatnya, paling tidak itu lah yang menjadi tagline dari film ini. Radit dan Jani merupakan film cinta yang diceritakan dalam sisi yang tak seharusnya.... sisi gelap dari cinta, itulah hal baru yang coba ditonjolkan dalam film ini.


Sepasang kekasih, Radit ( Vino G Bastian ) dan Jani ( Fahrani ) memilih untuk hidup bebas dan bersenang-senang lepas dari semua aturan-aturan yang ada. Kehidupan yang mereka jalani bebas dan diisi dengan hal-hal yang mereka anggap menyenangkan. Namun keadaan mulai berubah ketika mereka dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa jani sedang hamil, hal ini merupakan awal dari permasalahan hidup yang berat yang harus mereka hadapi sebagai konsekuensi atas kehidupan bebas yang mereka jalani.


Radit seorang pecandu narkoba dan tak memiliki pekerjaan, harus berusaha bekerja untuk memberikan kehidupan yang layak pada Jani dan anaknya kelak, hal yang belum pernah ia lakukan. Dan ketika kehidupan bebas mulai diterjunkan ke dalam masyarakat dan dalam proses penyesuaian, mereka harus menyadari bahwa penyesuain ini membutuhkan pengorbanan yang besar. Akan kah usaha Radit untuk memenuhi janjinya membuat Jani bahagia akan terwujud ataukan justru karena kehidupan bebas yang mereka jalani harus mereka bayar mahal dengan perpisahan...
Saya rasa Radit dan Jani merupakan suatu pembuktian yang matang dari Upi, setelah film realita cinta dan rock n roll yang digarapnya dengan tanpa melepaskan cirinya sebagai sutradara spesialis cerita kebebasan pergaulan remaja dengan penuturan bahasa yang bebas dan jujur. Duet Vino dan pendatang baru Fahrani cukup brillian, mereka mampun merepresentasikan kehidupan bebas para tokoh dalam film. Hampir tidak ada kritik untuk film ini, semua adegan disajikan dengan jujur apa adanya dengan pendukung alur yang dipaparkan secara sistematis, pesan moral, totalitas pemain dan keindahan gambar dalam film ini membuatnya sebagai film yang patut ditonton oleh sahabat blogger semuanya...
Sudah ditayangkan di bioskop January 2008 lalu dan DVD/VCD sudah beredar di rental terdekat dirumah anda ^^
Read More..