Rabu, 21 Januari 2009

Perempuan Berkalung Sorban (2009)

Akhirnya berkesempatan kembali ke rumahku, kembali ke movie_view.... Saya sangat bahagia sekali ketika pada awal tahun ini saya disuguhkan dengan film yang sangat luar biasa, 15 Januari 2009 kemarin sutradara tebaik 2005 dan 2007 piala citra Hanung Bramantyo mempersembahkan film religi ke 2 nya dengan " Perempuan Bekalung Sorban ". Tidak seperti film religi pertamanya yang "ngecap" kali ini cerita filmnya lebih membumi dengan cerita yang masuk akal.


Diawali dengan adegan berkuda tokoh utama dengan gelegar musik ala adegan peperanagn dalam film kolosal china, film ini mampu membuat saya bingung dengan maksud dari kedua unsur film yang disajikan diawal itu. Cerita berawal dari pemikiran annisa ( Revalina S Temat ) yang berpendapat bahwa islam tidak adil pada wanita karena kaidah-kaidah islam konservatif yang sejak kecil diajarkan padanya di pesantren dirasanya membelenggu hak perempuan. Hingga dalam perjalanannya mengubah pemikiran2 islam yang konserfatif tak mudah ia jalani, berselisih paham dengan sang ayah ( Joshua Pandelaki ) hingga berpisah dengan dua orang yang paling mengerti tentangnya, ibu ( Widyawati ) dan " lek " Kudhori ( Oka Antara ), bahkan ia harus menikah dengan orang yang tak dicintainya dan mengalami kekerasan, pelecehan seksual dan poligami tanpa bisa melawan karena kodrat perempuannya. Dalam perlawanan untuk membuat dirinya bebas harus rela ia bayar dengan sangat mahal...

Widyawati memerankan peran seorang ibu sangat membuat saya terkagum dengan beliau, sekarang saya jadi mengerti kenapa ibu saya begitu nge-fans sama beliau. Soal scoring, seperti yang saya jelaskan diawal, sempat membuat saya agak bingung tentang tema religi dengan musik yang bergenderang bak sebuah perang, seiring berjalannya film penonton akan mengerti bahwa scoring yang seperti itu melambangkan sebuah perang tokoh utama dengan tradisi konserfatif lingkungannya. Sinematografi sangat baik dibanding dengan film religi sebelumnya dengan setting daerah Jawa Timur pesisir ditahun 90 an. Ga bakal nyesel bwat sahabat blogger nonton film ini... ^^

Well, no critics for this movie... dan jauh lebih baik dari film kancut ayat-ayat cinta ( sorry jika anda termasuk dalam 3.8 juta penggemar film ini ) walaupum saya juga bisa memastikan bahwa film ini ga akan mampu menghadapi kesuksesan film AAC tapi film ini berhak masuk dalam KruciaL's Movies Pick....



2/5

Read More..