Selama bulan Desember ini saat saya berusaha berkunjung ke beberapa rumah sahabat sekalian, perasaan ini menjadi sangat damai dengan banyak topik soal keindahan natal yang sahabat tuturkan dalam keindahan tulisan... Perayaan natal keluarga [disini] dan bahkan liburan natal dengan keluarga [disini], sehingga membuat saya semakin bersyukur bahwa natal tahun ini selain hampir tidak terdengar berita keributan ( terror ) tapi membawa kebahagian yang luar biasa bagi semuanya.
Tapi tak berhenti disitu, seperti kata kak nita bahwa dalam hidup ini selalu ada dualitas dalam segala hal, ada baik ada buruk, ada tawa ada sedih semuanya itu merupakan bagian untuk keseimbangan hidup. Begitu juga yang saya rasakan, selain damai dihati menyimak cerita bahagia tradisi dan liburan natal keluarga, saya juga sedih ketika membaca tulisan mbak dian ( guru saya di dunia blogger ) dan acy ( sahabat blogger )....
Saya sempat bingung dengan tulisan mereka saat itu, bukannya saya tidak mendukung tentang kebebasan dalam menulis tapi ada baiknya hal-hal yang berhubungan dengan agama yang sensitif tidak diceritakan kepada umum seperti keputusan untuk pindah kepercayaan, kenapa saya bisa bilang seperti itu, karena pengakuan2 seperti itu akan menimbulkan kesan kepada semua orang bahwa agama yang ini lebih baik dari yang lainnya.... sebagai contoh ketika kita dihadapkan pada 2 hal yang berbeda dan yang kita pilih adalah pastinya pilihan yang lebih baik dari pilihan yang lainnya.
Keputusan untuk memeluk kepercayaan merupakan hubungan pribadi kita dengan Tuhan, tiap kepercayaan pastinya mengajarkan hal yang benar kepada umatnya dan kebenaran didunia ini mutlak adanya jadi buat apa kita mengatakan kepercayaan orang lain itu salah ataupun haram... Dualisme dalam hidup itu sudah biasa, pro dan kontra selalu ada dalam diri namun yang bisa dibedakan adalah jumlah kuantitasnya, bagaimana sebisa mungkin meminimalisasi kontra sehinggal memaksimalkan pro untuk pengaruh yang lebih baik pada manusia lainnya...
Read More..
Tapi tak berhenti disitu, seperti kata kak nita bahwa dalam hidup ini selalu ada dualitas dalam segala hal, ada baik ada buruk, ada tawa ada sedih semuanya itu merupakan bagian untuk keseimbangan hidup. Begitu juga yang saya rasakan, selain damai dihati menyimak cerita bahagia tradisi dan liburan natal keluarga, saya juga sedih ketika membaca tulisan mbak dian ( guru saya di dunia blogger ) dan acy ( sahabat blogger )....
Saya sempat bingung dengan tulisan mereka saat itu, bukannya saya tidak mendukung tentang kebebasan dalam menulis tapi ada baiknya hal-hal yang berhubungan dengan agama yang sensitif tidak diceritakan kepada umum seperti keputusan untuk pindah kepercayaan, kenapa saya bisa bilang seperti itu, karena pengakuan2 seperti itu akan menimbulkan kesan kepada semua orang bahwa agama yang ini lebih baik dari yang lainnya.... sebagai contoh ketika kita dihadapkan pada 2 hal yang berbeda dan yang kita pilih adalah pastinya pilihan yang lebih baik dari pilihan yang lainnya.
Keputusan untuk memeluk kepercayaan merupakan hubungan pribadi kita dengan Tuhan, tiap kepercayaan pastinya mengajarkan hal yang benar kepada umatnya dan kebenaran didunia ini mutlak adanya jadi buat apa kita mengatakan kepercayaan orang lain itu salah ataupun haram... Dualisme dalam hidup itu sudah biasa, pro dan kontra selalu ada dalam diri namun yang bisa dibedakan adalah jumlah kuantitasnya, bagaimana sebisa mungkin meminimalisasi kontra sehinggal memaksimalkan pro untuk pengaruh yang lebih baik pada manusia lainnya...
ps: tanpa bermaksud menyudutkan tulisan guru saya dan sahabat saya... ^^v, saya mengetahui kedua sahabat tidak bermaksud tidak baik dengan tulisan mereka...